Minggu, 15 November 2009

Kau Yang Mengajarkan, Tapi Dialah Guruku Sebenarnya

Masih teringat dibenakku, sangat jelas. Seseorang dengan pembawaan yang begitu bijak dan santun, mengajarkanku akan sebuah arti cinta. Cinta apakah itu???
Tak bisa dipungkiri, Qt pasti pernah jatuh cinta. Begitupun aku. Sayangnya, kisah cinta itu tak seindah apa yang dibayangkan orang pada umumnya. Tak banyak orang tau tentang aku, dan tak banyak dari mereka yang mampu mengerti akan semua keputusanku. Semua itu terjadi begitu cepat. Seolah aku tersihir, tak mengerti dan tak tau apa yang aku lakukan saat itu. Bagaimana tidak?? Aku berada ditengah-tengah, bagai buah simalakama. Kacaunya akal fikirku saat itu, yang menghancurkan segalanya. Bertindak tanpa landasan yang jelas.
Ku tau, pasti kalian tak mengerti apa yang aku bicarakan. Karna ini ngga semudah apa yang kau bayangkan. Entah apa yang akan kalian lakukan jika berada pada kondisi yang sama seperti aku. Tanpa ada orang yang mengerti, tanpa ada teman yang mau mendengar. Benar-benar rapuh. Hanya luapan airmata yang mampu mengerti akan diriku saat itu.

Dia, dia, dan dia. Tak pernah aku bayangkan akan ada dalam hidupku.

Dia yang tak pernah dan tak mau mengerti.

Dia yang ingin selalu mendapatkan apa yang ia inginkan tanpa pernah peduli

Dan dia yang akhirnya membawaku dalam kehidupan yang sebenarnya, memapahku saat aku rapuh, membuatku tersenyum dan mengajarkanku apa arti cinta sebenarnya,. Dialah yang saat ini masih bersamaku. Dialah yang mengajarkanku, mengertikanku bahwa cinta hanya datang dari ketulusan hati, bukan dari hinanya nafsu. Dialah yang sebenarnya ada, bukan dia yang hanya pintar berkata-kata.

Untuk dirimu yang terakhir, ku ingin kau ada bersamaku selamanya.

Cover atau Isi….??

Manusia didunia tak bisa luput dari apa yang buruk dan tak juga bisa dipungkiri kalaulah ternyata baik. Tak ada batasan yang dapat mengkategorikan seseorang dikatakan baik, ataupun buruk.

Entahlah, setiap orang pasti mempunyai persepsi yang berbeda-beda.
Kalau menurutku, seseorang dengan cover yang terlihat baik justru berbalik dengan apa yang aku pikirkan. Menurutku cover itu ngga penting, yang penting isinya, yang ada dalam diri. Bukan hanya semata saja. Bagaimana tidak? Orang yang berkedok atau terlihat alim malah terkadang tak sebaik, tak sealim apa yang kita lihat sebenarnya, bahkan mungkin malah lebih buruk daripada orang-orang biasanya.

Aku lebih menghargai seseorang dengan apa adanya dirinya. Ngga ditambah2i, ngga dikurangi atau ditutupi. Biasa, malah mencerminkan karakter orang tersebut. Tapi jika hanya bercover atau berkedok aja, apa pentingnya sich??sama aja penipu. Bukan begitu??
Apalagi kalo bawa2 agama. Hmph, males banget. Udah sok alim, sok beriman, ee ternyata malah bertindak tanpa kendali, tanpa batas. Seolah-olah menjadi yang terbaik, yang ngga perlu dinasehatin, n seolah-olah menjadi orang yang paling benar sendiri.
Kalau dah kayak gitu, apa ngga ngelebihin penipu yang biasa kita lihat????fiuhh….mending-mending penipu, sosoknya dah keliatan tuh kalo dia seorang penipu. Kalo sosoknya terlihat baik, kalem, alim ternyata malah bertindak sama seperti penipu bukannya malah tambah parah tuch…????

Trus kalo dah kayak gitu enaknya diapain??males banget kalo ngasi comment, toh paling2 juga ngga didengerin ato malah Qt yang kena semprot mereka, dikira sok pinter lah, sok ngajarin n sok tau gitu….

Kalo kalian…..???

hanya selingan

Hari perlahan silih berganti, tak terasa penghujung tahun pun kian mendekat di depan kita. Namun apa diri ini sudah berubah dikala satu tahun ini?? Terkadang untuk memikirkannya saja pun memerlukan kepedulian yang amat dari diri kita. Entah apa yang kita lakukan kemaren, hari ini bahkan besok, tentu akan menjadi hasil dari perbuatan kita.

Hmph, mau ngomong apa jadi belibet kayak gini. Entahlah. Akhir-akhir ini batinku diselimuti perasaan yang tak menentu. Keraguan, kegalauan, kebimbangan kian hari semakin menjadi saja. Membuat aku semakin gelisah untuk berpikir. Adakah dari kalian yang mampu membebaskan aku dari jerat kegundahan ini??

Kata temenku, perasaan galau, ragu, gundah emang wajar dialami cewek. Bahkan kalo ngga mampu ngendaliin perasaan itu pun malah bisa nangis sendiri???hmmm…bener2 tragis kan???